Rabu, 01 Juni 2011

Spiritual Trainers

Dunia permotivasian di Indonesia semakin marak sejak tahun 80-an. Pelatihan-pelatihan motivasi pada tahun-tahun tersebut banyak berlandaskan kepada pendekatan Achievement Motivation Training (AMT) atau pelatihan peningkatan motivasi. Pelatihan AMT ini berbasiskan kepada perubahan perilaku dengan menggali potensi diri. Setelah sebelumnya pelatihan-pelatihan model Dale Carnegie menjadi trend-setter dunia motivasi Indonesia.

Pada dekade 90-an, dunia motivasi di Indonesia kembali marak dengan mulai diperkenalkannya sebuah teknologi motivasi yang paling anyar. Para motivator menyebutnya dengan teknologi bahasa syaraf atau Neuro Linguistic Programming (NLP). Teknologi NLP berasal dari Amerika Serikat yang merupakan kelanjutan dari psikologi gestaalt. Teknologi baru ini memperkenal perubahan dengan merubah semantik dan perubahan sikap fisik. Perubahan ini menghasilkan perubahan pada syaraf dan berdampak lebih lama dalam daya tahan motivasi dan waktu perubahannya.

Di era tahun 2000-an teknologi motivasi kembali hadir dengan teknologi lama namun baru. Yakni teknologi perubahan langsung ke titik mindset atau paradigma. Teknik-teknik perubahan ini merupakan gabungan dari teknologi NLP dan ilmu hypnotherapi. Perubahan yang dihasilkan lebih langgeng dengan waktu perubahan yang lebih cepat. Namun masih banyak bolong-bolong yang perlu diperbaiki oleh para motivator muslim untuk teknologi hipnosis dan NLP ini. NLP merupakan teknologi yang lahir dari masyarakat sekuler, yang memisahkan Tuhan dengan kehidupan. Jadi, akan banyak bolong-bolong ketika kita dekatkan dengan metodologi ilahiah.
Secara umum di dunia permotivasian di Indonesia diisi oleh 2 kutub motivator. Kutub sekular dan kutub spiritual. Walupun dalam praktiknya agak susah membedakan kedua kutub ini. Karena kutub motivator sekular sekali pun mempercayai adanya kekuatan spiritual dalam motivasi, namun bukan sebagai hal yang utama.
Akhir-akhir ini seakan-akan terlihat adanya kecenderungan pergeseran motivasi ke arah yang lebih spiritual. Kecenderungan ini mulai meningkat sejak diperkenalkannya pelatihan model ESQ yang dapat diterima oleh hampir banyak kalangan. Kemudian model-model pelatihan ini banyak diduplikasi oleh para motivator lainnya. Selain itu kehadiran dai kondang AA Gym dalam kancah dunia permotivasian ikut meramaikan metode motivasi spiritual ini. Saat ini mulai pula muncul para motivator-motivator dengan berlatarbelakang kampus yang sebagian besar “lahir” dari lembaga-lembaga dakwah.

Kecenderungan motivasi yang mulai mengarah menuju lebih spiritualis, sebenarnya juga telah dimulai dari luar. Di Amerika misalnya, kita mengenal tokoh-tokoh seperti Zig Ziglar, Stephen Covey, Maxwell dan lain-lainnya yang merupakan “aktivis” gereja. Sehingga muncullah geliat baru dari inspirasi-inspirasi motivasi yang lebih “berbau” spiritual. Di Indonesia pun pelatihan-pelatihan yang menggabungkan motivasi dengan kemasan spiritual atau pengajian-pengajian yang dikemas sebagai inspirasi motivasi berkembang dengan subur saat ini. Hal ini semakin dipersubur dengan krisis yang beberapa kali mendera negara kita. Banyak orang berubah menjadi lebih spiritual dan membutuhkan inspirasi-inspirasi yang ”basah” dan motivasi-motivasi yang lebih mendekatkan diri pada Allah, Sang Khaliq.


Arah perkembangan motivasi menjadi lebih spiritual, bukan hanya disebabkan karena keringnya secara spiritual masyarakat dunia, namun juga karena motivasi spiritual telah terbukti berhasil membangun karakter dan membangkitkan manusia. Para Rasul yangdiutus Allah SWT semuanya merupakan motivator handal, dengan metodologi Ketuhanan. Mereka berhasil membangun masyarakatnya dan membangkitkan masyarakat secara massal.

Muhammad SAW, sudah diakui oleh banyak kalangan, baik musuh maupun sahabat, sebagai tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Beliau berhasil membangkitkan kaum Quraiys Mekkah menjadi tokoh-tokoh terkemuka hanya dalam tempo kurang dari 25 tahun. Mereka kemudian menjadi masyarakat yang gemilang dalam peradaban manusia, dan hal ini tidak terbantahkan oleh siapapun.

Kalau Anda ingin termotivasi maka kembalilah ke motivasi spiritual dan kalau Anda seorang motivator, jadilah motivator yang spiritual. Karena ajakan Anda akan abadi dan berbekas serta akan menjadi warisan (legacy) Anda di dunia, dan jadi tabungan di akhirat kelak .Jadi.... kembalilah ke Al Quran dan ajaran-ajaran luhur Rasulullah SAW, agar kita bangkit dan selalu termotivasi. Be spiritual, be motivate.... Salam sukses berkualitas.

[1] sumber : Tulisan untuk sebuah majalah Ekonomi Syariah di Jakarta oleh Zulfiandri.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah jadi perlu meningkatkan motivasi spiritual artinya kalau kita ingin sukses memotivasi orang lain, makasih pak atas ilmunya.

    BalasHapus